Pre-Exposure Prophylaxis atau Profilaksis Pra Pajanan (PrEP) adalah penggunaan obat antiretroviral (ARV) oleh seseorang yang tidak terinfeksi HIV, sebelum terpajan atau terpapar HIV, dan bertujuan agar ia tidak terinfeksi HIV. PrEP diminum selama seseorang berada dalam risiko tinggi terinfeksi HIV.

PrEP bekerja dengan melindungi sel tubuh (T-Cell) sehingga ketika pengguna PrEP terpapar virus HIV karena melakukan tindakan berisiko, virus HIV yang masuk dalam tubuh tidak dapat menginfeksi sel sehingga HIV tidak dapat berkembang dan orang tersebut tidak terinfeksi HIV.

Berikut adalah daftar Fasilitas Layanan Kesehatan dalam Program Percontohan PrEP:

Berikut adalah daftar Fasilitas Layanan Kesehatan dalam Program Percontohan PrEP di DKI Jakarta:

  • Puskesmas Kec. Kebayoran Baru
  • Puskesmas Kec. Mampang Prapatan
  • Puskesmas Kec. Tebet
  • Puskesmas Kec. Senen
  • Puskesmas Kec. Sawah Besar
  • Puskesmas Kec. Cakung
  • Puskesmas Kec. Cipayung
  • Puskesmas Kec. Tambora
  • Puskesmas Kec. Taman Sari
  • Puskesmas Kec. Koja
  • Puskesmas Kec. Penjaringan
  • Puskesmas Kec. Pademangan

Jika kamu termasuk dalam kategori ini: LSL (laki-laki yang berhubungan seksual dengan laki-laki), WPS (wanita pekerja seks), transgender, penasun (pengguna napza suntik), dan sedang berada di dalam hubungan serodiskordan (kamu HIV-, pasanganmu HIV+), maka kamu memenuhi syarat untuk mendapatkan PrEP.

Sasaran PrEP juga harus memiliki kriteria sebagai berikut:

  1. Memiliki pasangan seksual lebih dari satu
  2. Tidak menggunakan kondom secara konsisten
  3. Melakukan hubungan seksual melalui anus tanpa kondom
  4. Terdapat riwayat IMS dalam 3 bulan terakhir
  5. Pernah menggunakan PrEP atau PPP
  6. Memiliki pasangan HIV+ dengan kondisi berikut (minimal salah satu):
  • Belum menggunakan ARV.
  • Menggunakan ARV yang tidak teratur dalam 6 bulan terakhir.
  • Jumlah viral load belum diketahui.
  • HIV tidak tersupresi (viral load>1.000) setelah pengobatan selama 6 bulan.
  • Berencana memiliki anak dengan pasangan serodiskordannya

Efek samping PrEP bagi setiap orang bisa berbeda-beda. Kebanyakan orang bahkan tidak merasakan efek samping sama sekali. Umumnya efek samping dari PrEP tergolong ringan seperti pusing, mual, muntah, dan gatal-gatal. Efek samping tersebut biasanya menghilang dalam beberapa minggu pertama pemakaian, serta aman untuk ibu hamil dan menyusui. Jika kamu mengonsumsi PrEP dan mendapatkan efek samping yang berbeda atau tidak nyaman, kamu bisa segera konsultasi ke dokter di faskes terdekat.

Selama Program Percontohan PrEP Indonesia, PrEP bisa didapatkan secara gratis.

Sejak Februari 2022 kamu sudah bisa mendapatkan PrEP di Indonesia, namun tanggal pastinya tergantung kebijakan masing-masing provinsi. Untuk informasi lebih lanjut kamu bisa menghubungi layanan kesehatan di area kamu.

PrEP hanya dikonsumsi saat seseorang berada dalam risiko tinggi tertular HIV/AIDS.

Penggunaan PrEP dapat dihentikan dengan alasan antara lain:

  1. Risiko penularan HIV menjadi rendah karena perubahan perilaku atau perubahan situasi dalam kehidupan pengguna tersebut.
  2. Mengalami masalah dalam memastikan kepatuhan atau sering melewatkan waktu minum obat.
  3. Mengalami efek samping yang tidak dapat diatasi dan mengganggu aktivitas sehari-hari.
  4. Hasil tes darah menunjukkan bahwa ada efek obat yang merugikan bagi tubuh.

Meski sama-sama menggunakan ARV tapi rejimen ARV untuk PrEP berbeda dengan yang digunakan untuk terapi HIV+. Karenanya, PrEP tetap tidak bisa menggantikan rejimen ARV untuk terapi HIV+ dan PrEP hanya diperuntukan bagi mereka yang berstatus HIV-.

PrEP tidak dapat mencegah COVID-19. Untuk mencegah terkena COVID-19, kamu bisa memakai masker, menerapkan protokol kesehatan, dan melakukan vaksinasi COVID-19 sesuai anjuran pemerintah.

PrEP dapat mencegah penularan HIV dengan sangat efektif apabila digunakan sesuai rekomendasi, namun PrEP tidak dapat mencegah penularan IMS lainnya. Penggunaan kondom tetap penting untuk pencegahan penularan IMS yang dapat meningkatkan kerentanan seseorang tertular HIV. Kondom juga dapat mencegah penularan HIV ketika seseorang tidak menggunakan PrEP sesuai rekomendasi. Ketika digunakan bersama kondom, PrEP dapat memberikan perlindungan yang lebih baik buat kamu. Selain tidak mencegah dari penularan IMS, PrEP juga tidak bisa digunakan untuk mencegah kehamilan. Jadi, tetap gunakan kondom untuk mencegah kehamilan yang tidak direncanakan.